GALAMEDIA – Bibir Pantai Enjel yang beralamat di Desa Kampung Asam, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung diserbu oleh pasukan TI sebu illegal.
Sempat menghebohkan dari hasil yang didapatkan oleh para penambang liar, pasalnya satu Ti sebu bisa menghasilkan puluhan kilo bahkan sampai dapat puluhan kampil.
Tetapi para penambang liar ini, tidak memikirkan dampak yang dilakukan dari pertambangan illegal tersebut.
Beberapa dampak negatif yang nyata terlihat dari penambangan pasir laut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan abrasi pesisir pantai dan erosi pantai.
2. Menurunkan kualitas lingkungan perairan laut dan pesisir pantai
3. Semakin meningkatnya pencemaran pantai.
Disisi lain bagi para kolektor hal ini tentu saja tidak mau dilewatkan, dikarenakan timah dari Pantai Enjel ini berkualitas cukup bagus dan harganya juga cukup mahal.
Bagi para pebisnis illegal tentu saja hal ini sangat menguntungkan, meskipun para kolektor ini tidak mengantongi izin.
Namun keberanian para kolektor liar ini dikarenakan ada yang melindungi dan ada juga bos yang siap menampung dari hasil penambangan illegal.
Sementara keterangan yang didapatkan oleh media ini, ada beberapa para kolektor yang siap standby di lokasi pada malam hari dikarenakan aktifitas tambang illegal tersebut beraktifitasnya pada malam hari.
Sumbersalah satu penambang, menyebutkan nama YG yang mengambil timah di Pantai Enjel ini.
Kemudian timah dari YG disetor ke JK kemudian timah yang sudah dikumpulkan tersebut di setorkan ke bakik Bigbos itu iyalah AN..
Media ini juga telah mengkonfirmasikan hal ini ke Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah, SIK. Sampai berita ini ditayangkan Kapolres Bangka Barat barat belum memberikan keterangannya terkait tambang illegal tersebut. (Nur)